Kamis, 01 Agustus 2013

Perlukah Pendidikan Kependudukan Masuk Kurikulum?



Oleh Maila Huda Shofyana

Mengingat jumlah penduduk di Indonesia yang terus meningkat menjadikan hal tersebut sebagai pemasalahan yang benar-benar harus diperhatikan. Dalam mengendalikan jumlah penduduk untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang pada tahun-tahun mendatang memang  bukanlah perkara yang mudah. Penanggulangan hal ini bisa dimulai dari para generasi muda, alangkah bagusnya jika pendidikan kependudukan masuk ke dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya isu kependudukan kepada para siswa yang notabene sebagai generasi muda, generasi penerus bangsa ini.
Memang sih, selama ini di bangku sekolah sudah ada mata pelajaran geografi yang didalamnya terselip pendidikan kependudukan. Tapi apakah cukup? Pendidikan kependudukan yang ada selama ini hanya selipan yang dirasa kurang untuk dapat menumbuhkan pengetahuan serta membangun wawasan kependudukan para remaja.
Diharapkan para siswa mengetahui dampak-dampak yang terjadi dalam permasalahan kependudukan serta mengajak mereka untuk ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Para siswa disuguhkan berbagai permasalahan, contoh: 1) Bagaimana cara menyelaraskan antara 2 pulau, 1 pulau yang padat penduduk dan 1 pulau lainnya sedikit penduduk 2) Siswa diajak untuk menanggulangi daerah kumuh padat penduduk. 

Permainan seperti tersebut diatas diharapkan bisa mengubah pola pikir mereka. Harapan selanjutnya adalah para siswa mampu meneruskan pendidikan kependudukan kepada masyarakat dengan cara menghangatkan isu-isu kependudukan.
Selain dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah bisa juga pendidikan kependudukan dimasukkan ke dalam mata kuliah di perguruan tinggi sebagai mata kuliah dasar. Jadi tidak hanya pada jurusan-jurusan tertentu tetapi semua jurusan agar masyarakat kita menjadi masyarakat yang berwawasan kependudukan, yang memahami arti pentingnya kependudukan yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave your message